Senin, 03 Juni 2013

AMD Era Baru

INTERFACE PERIPHERAL
AMD ERA TERBARU



OLEH :

NAMA            : YOHANA DAMAYANTI
KELAS           : 4 TCB
DOSEN PENGAJAR  :  ALAN NOVI  TOMPUNU,S.T.,M.T.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TEKNIK KOMPUTER
TAHUN 2013

 

Sejarah Singkat AMD


AMD (Advanced Micro Devices) berdiri tanggal 1 Mei 1969. AMD didirikan oleh Jerry Sanders dan tujuh kawannya. Pada awalnya AMD adalah perusahaan Chip Logika, kemudian pada tahun 1975 memulai bisnis RAM. Pada tahun yang sama, AMD mengembangkan tiruan dari Intel 8080. Selama waktu itu, AMD juga mendesain dan memroduksi seri-seri dari unsur-unsur bagian prosesor(Am2900, Am29116, Am293xx) yang sering dipakai dalam minicomputer.
Meskipun kiprahnya dalam dunia mobile processor masih dapat dibilang baru dibandingkan Intel, sepak terjang AMD memiliki beberapa cerita unik yang patut dituturkan.
Berawal di tahun 1999 dengan hadirnya prosesor Athlon, AMD berhasil merebut perhatian peminat dan pengguna IT dunia karena berhasil mengalahkan kinerja prosesor tawaran Intel. Padahal dulu prosesor Intel merupakan prosesor kelas konsumen dengan kinerja tertinggi.
AMD (Advanced Micro Devices, Inc) adalah perusahaan semikonduktor multinasional Amerika Serikat yang berbasis di Sunnyvale, California. yang mengembangkan prosesor komputer dan teknologi yang terkait untuk pasar konsumen dan komersial. Produk yang utama termasuk mikroprosesor, chipset motherboard, embedded prosesor kartu grafis (GPU) dan prosesor untuk server, workstation dan komputer pribadi (PC), dan teknologi prosesor untuk perangkat genggam, televisi digital, mobil, konsol game, dan aplikasi lainnya yang terdapat sistem.

AMD Phenom II X2 560 BLACK EDITION (AMD ERA BARU)
AMD kembali merilis jajaran prosesor baru. Salah satunya adalah Phenom II X2 560 Black Edition. Processor dengan core ganda ini memiliki kecepatan frequensi sebesar 3.3GHz, 6MB Cache memory, unlocked multiplier, dan memiliki TDP sebesar 80W. Phenom X2 560 BE ini dihargai US$105.



 Berikut adalah spesifikasi lebih lengkap mengenai prosesor AMD ini.

Detail Specifications
Class
Phenom II
Socket
AM3
CPU Cores
2
L1 Cache
2 x 128 KB
L2 Cache
2 x 512 KB
L3 Cache
6 MB
Front Side Bus
HyperTransport™ up to 4000 MT/s
Core
Callisto
Architecture
45 nm
Clock Speed
3330 MHz
Thermal Envelope
80 W

Berikut adalah penjelasan mengenai spesifikasi pada tabel di atas beserta fitur yang dimilikinya.

a.        Class Phenom II
Sesuai dengan namanya AMD Phenom II X2 560 BLACK EDITION. Prosesor ini merupakan jenis phenom generasi ke-2. Sebelumnya, pada era Phenom generasi pertama, AMD memulai tren baru. Mereka menawarkan prosesor berinti lebih banyak ketimbang saingannya pada satu titik harga pasar. Pendekatan pasar yang cukup efektif ini sepertinya membuat AMD “ketagihan”. Ketika Intel meluncurkan prosesor hexa-core, kita tentunya tahu bahwa pilihan alternatif dari AMD juga nantinya akan segera keluar. Yang pasti processor keluaran produk AMD ini harganya akan lebih murah dibandingkan produk Intel.
Untuk menjawab tantangan tersebut maka AMD pun mengeluarkan phenom generasi ke-2. Dengan kelebihan sebagai berikut:
  • AMD 64 with Direct Connect Architecture, dapat meningkatkan system performance dengan menghubungkan secara langsung prosesor, memori kontroler, dan input output kedalam keping prosesor.
  • Balanced Smart Cache, menyediakan cache yang cukup untuk semua core
  • Integrated DDR2 DRAM Controller with AMD Memory Optimizer Technology
  • AMD Cool n Quiet 3.0 technology
  • Dual Dynamic Power Management. Management power untuk efisiensi daya pada core prosesor dan memory kontroler
 b.        Socket AM3
Soket adalah tempat dudukan prosesor pada motherboard. Dudukan ini berbentuk segi empat dengan lubang-lubang kecil tempat tertancapnya kaki-kaki (pin-pin) prosesor yang tersusun membentuk matriks 2 dimensi. Susunan, letak, dan jarak antar lubang sama persis dengan susunan, letak, dan jarak antar pin-pin pada prosesor.


Soket AM3 merupakan soket yang paling baru di platform AMD. Soket AM3 memiliki 941 pin konektor, namun ada ada beberapa yang mengatakan bahwa soket AM3 hanya memiliki 938 pin, dimana terpaut 1 pin dengan soket AM2/AM2+. Soket AM3 ini memiliki dukungan untuk dual-channel DDR3 dan frekuensi Hyprtransport hingga 3200Mhz (6400Mhz DDR). Soket ini diluncurkan setelah prosesor generasi Deneb (Phenom II) diluncurkan. Soket ini tidak memiliki bacward kompatibility, yaitu prosesor dengan soket AM2/AM2+ tidak akan bekerja di soket ini, jangankan bekerja, jika dipasang pun tidak akan bisa karena perbedaann jumlah pin-nya. Sebaliknya, prosesor AMD terbaru dengan soket AM3 dapat bekerja di soket AM2/AM2+ dengan dukungan memori DDR2. Hal tersebut dikarena prosesor AM3 dilengkapi memory controller yang kompatibel dengan DDR3 dan DDR2, sedangkan prosesor soket AM2/AM2+ memory controller nya hanya mendukung DDR2 saja.

 c.         Dual Core CPU
AMD Phenom II X2 560 BLACK EDITION memiliki kemampual dua core, dimana terdapat 2 macam inti pada prosesornnya.
Pada komputer yang inti (core) prosesornya hanya satu (single core), multi-tasking (mengerjakan beberapa hal sekaligus di satu komputer yangg sama) memang masih bisa dikerjakan. Namum karena “otak”nya (core adalah otak dari prosesor) hanya 1 terpaksa beberapa tugas tersebut dikerjakan secara bergantian dan bergiliran. Untuk tugas-tugas yang “ringan” seperti mendengarkan musik sambil mengetik surat misalnya, prosesor single core masih mampu menanganinya tanpa si pengguna merasa “terganggu”. Tapi kalau tugas-tugas tersebut cukup “berat” seperti converting file, bermain game 3D, dsb, kadang akan terjadi lag atau program terhenti sejenak. Kalau mendengarkan musik, maka alunan suara akan terdengar putus-putus. Hal tersebut menandakan bahwa prosesor sudah kewalahan menangani tugas yang bertumpuk – tumpuk.
Produsen prosesor merespon tuntutan para penggunanya dengan menciptakan prosesor yang memiliki lebih dari 1 core (multi core). Angka yang terdekat setelah 1 tentu saja 2. Maka lahirlah prosesor berinti 2 (dual core). Dengan adanya dual core ini pekerjaan yang dapat dilakukan akan semakin cepat. Berbeda dengan dual core pada intel (Seperti Intel Pentium D) yang menempatkan kedua core-nya pada dua chip yang berbeda dalam prosesornya. Pada AMD, kedua core-nya ditempatkan pada 1 chip, sehingga komunikasi antar kedua otaknya (core) lebih mudah terhubung dibandingkan dengan intel. 

d.        Callisto Core
Sebelumnya, AMD meluncurkan Phenom II mulai dari tipe empat core (X4). Setelah proses produksi, tidak semua core yang ada pada prosesor ini berjalan dengan stabil. Saat sebuah core dianggap tidak dapat bekerja dengan baik, AMD me­ngunci core tersebut dan menjual prosesornya dengan sebutan X3 dan mengganti nama kodenya dengan Heka walaupun masih merupakan sebuah Deneb. Baru-baru ini AMD merilis Phenom II X2 yang diberi kode Calisto. Seperti Heka, prosesor ini memiliki dua buah core yang dinon-aktifkan dari total empat core. Apakah hanya core-nya saja yang di non-aktifkan? Ya! Bahkan pada Phenom II X2, pengguna masih mendapatkan fasilitas shared L3 cache sebesar 6 MB dan dukungan terhadap memori DDR3. Karena hanya dua prosesor yang bekerja, otomatis TDP yang hasilkan juga lebih rendah. Dengan begitu, AMD tidak akan menderita kerugian akibat memiliki prosesor yang tidak bekerja secara semestinya. Sayang­nya, dengan strategi seperti ini, keterse­diaan prosesor ini sangat tidak menjanjikan saat supply-nya sudah habis.
Pada AMD Phenom II X2 ini memiliki basis Core yag sama dengan AMD Phenom II X4, tapi ketika di produksi dan di pasarkan, 2 Core dari AMD Phenom II X2 dikunci sehingga cuma 2 Core yg aktif. Untuk dapat mengaktifkan 2 Core yang dikunci tersebut, harus melakukan Unlocking Processor. Cara Unlocking secara sederhananya tinggal mengaktifkan Feature Special ACC melalui BIOS yang ada di chipset SB750. Namun sekarang juga sudah tersapat cara Unlocking melalui Windows.

e.         Clock Speed 3.3GHz
Sebelumnya mari lihat kembali mengenai nama prosesor ini, AMD Phenom II X2 560 BLACK EDITION. Terdapat kata “Black Edition” yang disertakan disana, tidak seperti jenis phenom lainnya yang tidak terdapat kata “Black Edition” pada namanya, AMD Black Edition adalah CPU dari AMD yang multipliernya di unlock atau tidak di kunci, dimana dapat mengubah Multiplier di processor tanpa harus menaikan Bus speed pada processor. Jadi pilihan untuk overclock lebih terbuka lebar. Sementara CPU AMD yang non black edition multipliernya terbatas atau terkunci. Dapat dilihat disini, bahwa clock speed yang dimiliki oleh AMD Phenom II X2 560 BLACK EDITION ini adalah 3330 MHz / 3.3GHz. Kemampuan AMD sebagai prosesor yang dapat di overclocking dengan lebih mudah, tidak menahannya dengan angka clock speed 3.3 GHz. Prosesor amd phenom II X2 ini berhasil di Overclock sampai dengan 3,7 GHz dan kinerjanya tetap stabil. 

f.         Arsitektur 45nm
Pada prosesor AMD ini telah dibuat kedalam arsitektur 45nm, angka 45nm tersebut adalah besarnya transistor yang digunakan oleh prosesor. Dimana semakin kecil transistor maka semakin banyak komponen yang bisa ditanamkan didalam prosesor. Sehingga arsitektur prosesor tersebut semakin kompleks. Dengan begitu, maka akan didapatkan penggunaan energi yang lebih rendah. Jika dibandingkan dengan prosesor 65nm, penggunaan energi prosesor 45nm lebih rendah 12%. Disamping itu keuntungan tambahan dari prosesor ini yaitu memiliki suhu yang rendah dibandingkan dengan prosesor 65nm.
Arsitektur desain dalam prosesor 45nm sama seperti prosesor 65nm, tetapi berbeda dalam hal jumlah transistor. Chace memory pada AMD 45nm yaitu 3 chase dibuat bintik-bintik fungsinya untuk membuat kinerja lebih tinggi dengan memory 6MB. 3 chase memory akan membuat hebat kinerja komputer dengan melebihi kinerja quad core.

g.        Hyper Transport up to 4000MT/s
Istilah HyperTransport (HT) sebelumnya dikenal dengan nama Lightning Data Transport (LDT) adalah saluran komunikasi dua arah (bidirectional) yang berfungsi untuk mentransmisikan data yang bersifat paralel maupun serial yang memiliki bandwidth tinggi dengan tingkat latency (penghambatan) yang rendah. Teknologi ini diperkenalkan pada tanggal 2 April 2001. Banyak perusahaan Intenasional yang memanfaatkan teknologi ini. AMD adalah salah satu perusahaan yang menggunakan dan menerapkan teknologi HyperTransport pada prosesor golongan x86.Sedangkan Intel, pesaing AMD, tetap menggunakan Font Side Bus dan tidak mengadopsi teknologi HyperTransport untuk diaplikasikan pada prosesor produksinya.
HyperTransport mempunyai 3 versi, yakni versi 1.0, 2.0 dan 3.0 yang berjalan dari kecepatan 200 MHz hingga 2600 MHz (2,6 GHz). Hal ini jelas sangat berbeda dengan kecepatan bus PCI yang hanya berkisar pada kecepatan 33 MHz atau 66 MHz. Dengan menggunakan koneksi Double Data Rate (DDR) HyperTransport dapat mentransmisikan data dua kali lebih banyak pada kecepatan yang sama. Dengan teknologi ini, HyperTransport dapat mentransfer data hingga 5200 Megatransfer per second (MT/second = Juta transfer/detik) ketika berjalan pada kecepatan 2600 MHz.
Pada AMD Phenom II X2 560 BLACK EDITION memiliki HyperTransport™ Technology up to 4000MT/s, yang berarti bahwa HyperTransport-nya dapat mencapai batas maksimum sebesar 4000 juta transfer / detik. Hal inilah yang membuat teknologi prosesor AMD yang menggunakan HyperTransport ini menjadi lebih cepat daripada FSB biasa.

h.        Cache Memory
Cache memory adalah memory berukuran kecil berkecepatan tinggi yang berfungsi untuk menyimpan sementara instruksi dan/atau data (informasi) yang diperlukan oleh prosesor. Pada saat ini, cache memory ada 3 jenis, yaitu L1 cache, L2 cache, dan L3 cache. Tujuannya adalah untuk memperkecil perbedaan speed(botleneck) antara memory (lambat, data banyak) dan prosesor (cepat, data sedikit).
Prosesor AMD Phenom II X2 560 BLACK EDITION ini memiliki ketiga jenis cache memory yang ada, yaitu L1 sebesar 2 x 128 KB yang sama dengan 256 KB, dan L2 sebesar 2 x 512 KB yang sama dengan 1MB. Dari ukuran tersebut dapat dilihat bahwa prosesor AMD ini memiliki kecepatan yang sangat bagus. Kelebihan utama dari prosesor ini adalah adanya cache memory L3 sebesar 6 MB.
Secara logika, kapasitas cache memory yang lebih besar dapat membantu memperbaiki kinerja prosesor, setidak-tidaknya mempersingkat waktu yang diperlukan dalam proses mengakses data.

i.          Thermal Envelope 80 W
Thermal Envelope 80 W ini mengarah pada TDP (Thermal Design Power atau Thermal Design Point). TDP menyatakan power consumption atau daya yang dibutuhkan processor saat bekerja, dengan beban normal, sehingga dapat lebih mudah memilih motherboard yang cocok. Biasanya semakin tinggi speed processor, maka semakin besar TDP-nya. Semakin rendah speednya, semakin kecil pula TDP-nya. ini dikarenakan prosesor dalam arsitektur tertentu membutuhkan daya (watt/tenaga) lebih besar untuk berjalan di frekuensi tinggi untuk menjaga stabilitas. Semakin besar TDP, semakin besar juga kalor yang dihasilkan. Hal ini juga sangat berkaitan dengan Overclocking, dimana semakin dingin processor-nya maka kemungkinan untuk di Overclocking-nya semakin besar. Angka 80 W merupakan angka yang dirasa pas, karena tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi.


PERBEDAAN JENIS PROCESSOR INTEL DAN AMD
Beberapa perbedaan, keunggulan dan kekurangan prosesor Intel dan AMD :

1. Set instruksi pada Intel adalah MMX, SSE,SSE2, dan SSE3, tetapi pada AMD SSE2 dan   3DNow. Tetapi dari sekian banyak istruksi yang dipakai oleh intel sebetulnya telah ada dalam 3DNow-nya AMD yang tidak dimiliki oleh Intel.

2. L1 pada Intel maksimal 32K, sedang pada AMD adalah 128K. Bedasarkan beberapa test AMD dengan L1 128K lebih unggul dibanding dengan Intel.

3. Banyak transistor pada Intel 100 milyar sedang AMD 105 milyar.

4. Banyaknya Decoder, Integer, FP pada intel lebih sedikit dibanding AMD yang secara signifikan perbedaan tersebut meningkatan kinerja dari AMD.

5. Temperatur pada Intel dapat diatur oleh processornya sendiri (processor akan mengurangi kecepatan jika processor terlalu panas), pada AMD64 temperatur maksimum adalah 900C. Teknologi Intel lebih unggul dibanding AMD.

6. AMD lebih unggul dalam pengolahan komunikasi aplikasi, seperti transfer data pada modem, ADSL, MP3, dan Doubly Digital Suround Sound.

7. Pipeline pada intel lebih panjang dibanding dengan AMD, tetapi pipeline Intel bermasalah pada pertukaran tugas, sehingga pipeline intel kecepatannya melambat berada dibawah AMD.

8. Intel menang di brand image dan marketnya, sedangkan AMD harganya yang lebih murah.

9. Pada prosesor Intel Pentium 4 harga standard, kinerjanya lumanyan cepat. Memang sih,   untuk urusan grafis masshi kalah dibanding dengan AMD, tapi paling tidak prosesor Intel tidak cepat panas.

10. Pada prosesor AMD Athlon harga agak murah dibanding Intel. Grafis bagus, kecepatan yang lumayan, namun cepet panas dibandingkan dengan Intel.

Kesimpulan dari Perbedaan Intel dan AMD :

1. Jika anda seorang penggila game atau gamer sejati, yang gemar memainkan game sambil denger musik, gunakanlah platform AMD. Pilih yang core speed nya berkisar antara 2GHz sampai 3Ghz. Game tidak butuh memori internal prosesor yang besar.

2. Jika anda seorang analyst / video creator / designer, pemakaian Intel akan sangat membantu pekerjaan Anda. Anda tidak perlu menunggu dalam waktu yang lama ketika sedang mengerjakan proses rendering / computing, karena internal memori prosesor yang besar.

3. Jika anda seorang yang gemar browsing / komputasi standar, pilihlah prosesor dengan TDP (Thermal Design Power) yang ber-watt kecil. Agar listrik anda hemat.

4. Jika anda seorang pemula yang ingin belajar overclocking, silahkan berlatih dengan prosesor Dualcore Intel (E2xxx series) atau Athlon X2 3/4xxx series. Chipset mainboard juga sangat berperan dalam proses overclocking.

5. Jika anda seorang overclocker yang sudah paham sedikit demi sedikit dengan overclocking, silahkan bermain dengan prosesor yang anda suka, dengan mainboard berchipset bagus, dan perhatikan masalah cooling.

6. Jika anda seorang enthusiast overclocking dan gemar untuk melihat angka 5GHz ke atas di cpu-z, gunakan Celeron 347 atau Pentium 4 631 dengan mainboard P965 (Broadwater). 5Ghz bisa dicapai dengan hanya air cooling.


DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar