INTERFACE
PERIPHERAL
AMD ERA
TERBARU
OLEH :
NAMA : YOHANA
DAMAYANTI
KELAS : 4 TCB
DOSEN
PENGAJAR : ALAN NOVI
TOMPUNU,S.T.,M.T.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TEKNIK KOMPUTER
TAHUN 2013
Sejarah Singkat AMD
AMD (Advanced Micro Devices)
berdiri tanggal 1 Mei 1969. AMD didirikan oleh Jerry Sanders dan tujuh
kawannya. Pada awalnya AMD adalah perusahaan Chip Logika, kemudian pada tahun
1975 memulai bisnis RAM. Pada tahun yang sama, AMD mengembangkan tiruan dari Intel
8080. Selama waktu itu, AMD juga mendesain dan memroduksi seri-seri dari
unsur-unsur bagian prosesor(Am2900, Am29116, Am293xx) yang sering dipakai dalam
minicomputer.
Meskipun kiprahnya dalam dunia
mobile processor masih dapat dibilang baru dibandingkan Intel, sepak terjang
AMD memiliki beberapa cerita unik yang patut dituturkan.
Berawal di tahun 1999 dengan
hadirnya prosesor Athlon, AMD berhasil merebut perhatian peminat dan pengguna
IT dunia karena berhasil mengalahkan kinerja prosesor tawaran Intel. Padahal
dulu prosesor Intel merupakan prosesor kelas konsumen dengan kinerja tertinggi.
AMD (Advanced
Micro Devices, Inc) adalah perusahaan semikonduktor
multinasional Amerika Serikat yang berbasis di Sunnyvale, California. yang
mengembangkan prosesor komputer dan
teknologi yang terkait untuk pasar konsumen dan komersial. Produk yang utama
termasuk mikroprosesor, chipset motherboard, embedded
prosesor kartu grafis (GPU) dan
prosesor untuk server, workstation dan komputer pribadi (PC), dan teknologi prosesor untuk
perangkat genggam, televisi digital, mobil, konsol game, dan aplikasi lainnya yang terdapat
sistem.
AMD Phenom
II X2 560 BLACK EDITION (AMD ERA BARU)
AMD kembali
merilis jajaran prosesor baru. Salah satunya adalah Phenom II X2 560 Black
Edition. Processor dengan core ganda ini memiliki kecepatan frequensi sebesar
3.3GHz, 6MB Cache memory, unlocked multiplier, dan memiliki TDP sebesar
80W. Phenom X2 560 BE ini dihargai US$105.
Berikut
adalah spesifikasi lebih lengkap mengenai prosesor AMD ini.
Detail
Specifications
Class
|
Phenom II
|
Socket
|
AM3
|
CPU Cores
|
2
|
L1 Cache
|
2 x 128 KB
|
L2 Cache
|
2 x 512 KB
|
L3 Cache
|
6 MB
|
Front Side Bus
|
HyperTransport™ up to 4000 MT/s
|
Core
|
Callisto
|
Architecture
|
45 nm
|
Clock Speed
|
3330 MHz
|
Thermal Envelope
|
80 W
|
Berikut
adalah penjelasan mengenai spesifikasi pada tabel di atas beserta fitur yang
dimilikinya.
a.
Class Phenom II
Sesuai
dengan namanya AMD Phenom II X2 560 BLACK EDITION. Prosesor ini
merupakan jenis phenom generasi ke-2. Sebelumnya, pada era Phenom generasi
pertama, AMD memulai tren baru. Mereka menawarkan prosesor berinti lebih banyak
ketimbang saingannya pada satu titik harga pasar. Pendekatan pasar yang cukup
efektif ini sepertinya membuat AMD “ketagihan”. Ketika Intel meluncurkan
prosesor hexa-core, kita tentunya tahu bahwa pilihan alternatif dari AMD
juga nantinya akan segera keluar. Yang pasti processor keluaran produk AMD ini
harganya akan lebih murah dibandingkan produk Intel.
Untuk
menjawab tantangan tersebut maka AMD pun mengeluarkan phenom generasi ke-2.
Dengan kelebihan sebagai berikut:
- AMD 64 with Direct Connect
Architecture, dapat meningkatkan system performance dengan menghubungkan
secara langsung prosesor, memori kontroler, dan input output kedalam
keping prosesor.
- Balanced Smart Cache,
menyediakan cache yang cukup untuk semua core
- Integrated DDR2 DRAM Controller
with AMD Memory Optimizer Technology
- AMD Cool n Quiet 3.0 technology
- Dual Dynamic Power Management.
Management power untuk efisiensi daya pada core prosesor dan memory
kontroler
b.
Socket AM3
Soket adalah
tempat dudukan prosesor pada motherboard. Dudukan ini berbentuk segi empat
dengan lubang-lubang kecil tempat tertancapnya kaki-kaki (pin-pin) prosesor
yang tersusun membentuk matriks 2 dimensi. Susunan, letak, dan jarak antar
lubang sama persis dengan susunan, letak, dan jarak antar pin-pin pada
prosesor.
Soket AM3
merupakan soket yang paling baru di platform AMD. Soket AM3 memiliki 941 pin
konektor, namun ada ada beberapa yang mengatakan bahwa soket AM3 hanya memiliki
938 pin, dimana terpaut 1 pin dengan soket AM2/AM2+. Soket AM3 ini memiliki
dukungan untuk dual-channel DDR3 dan frekuensi Hyprtransport hingga 3200Mhz (6400Mhz
DDR). Soket ini diluncurkan setelah prosesor generasi Deneb (Phenom II)
diluncurkan. Soket ini tidak memiliki bacward kompatibility, yaitu prosesor
dengan soket AM2/AM2+ tidak akan bekerja di soket ini, jangankan bekerja, jika
dipasang pun tidak akan bisa karena perbedaann jumlah pin-nya. Sebaliknya,
prosesor AMD terbaru dengan soket AM3 dapat bekerja di soket AM2/AM2+ dengan
dukungan memori DDR2. Hal tersebut dikarena prosesor AM3 dilengkapi memory
controller yang kompatibel dengan DDR3 dan DDR2, sedangkan prosesor soket
AM2/AM2+ memory controller nya hanya mendukung DDR2 saja.
c.
Dual Core CPU
AMD Phenom
II X2 560 BLACK EDITION memiliki kemampual dua core, dimana terdapat 2 macam
inti pada prosesornnya.
Pada
komputer yang inti (core) prosesornya hanya satu (single core), multi-tasking
(mengerjakan beberapa hal sekaligus di satu komputer yangg sama) memang masih
bisa dikerjakan. Namum karena “otak”nya (core adalah otak dari prosesor) hanya
1 terpaksa beberapa tugas tersebut dikerjakan secara bergantian dan bergiliran.
Untuk tugas-tugas yang “ringan” seperti mendengarkan musik sambil mengetik
surat misalnya, prosesor single core masih mampu menanganinya tanpa si pengguna
merasa “terganggu”. Tapi kalau tugas-tugas tersebut cukup “berat” seperti converting
file, bermain game 3D, dsb, kadang akan terjadi lag atau program
terhenti sejenak. Kalau mendengarkan musik, maka alunan suara akan terdengar
putus-putus. Hal tersebut menandakan bahwa prosesor sudah kewalahan menangani
tugas yang bertumpuk – tumpuk.
Produsen
prosesor merespon tuntutan para penggunanya dengan menciptakan prosesor yang
memiliki lebih dari 1 core (multi core). Angka yang terdekat setelah 1 tentu
saja 2. Maka lahirlah prosesor berinti 2 (dual core). Dengan adanya dual core
ini pekerjaan yang dapat dilakukan akan semakin cepat. Berbeda dengan dual core
pada intel (Seperti Intel Pentium D) yang menempatkan kedua core-nya pada dua
chip yang berbeda dalam prosesornya. Pada AMD, kedua core-nya ditempatkan pada
1 chip, sehingga komunikasi antar kedua otaknya (core) lebih mudah terhubung
dibandingkan dengan intel.
d.
Callisto Core
Sebelumnya,
AMD meluncurkan Phenom II mulai dari tipe empat core (X4). Setelah proses
produksi, tidak semua core yang ada pada prosesor ini berjalan dengan stabil.
Saat sebuah core dianggap tidak dapat bekerja dengan baik, AMD mengunci core
tersebut dan menjual prosesornya dengan sebutan X3 dan mengganti nama kodenya
dengan Heka walaupun masih merupakan sebuah Deneb. Baru-baru ini AMD merilis
Phenom II X2 yang diberi kode Calisto. Seperti Heka, prosesor ini memiliki dua
buah core yang dinon-aktifkan dari total empat core. Apakah hanya core-nya saja
yang di non-aktifkan? Ya! Bahkan pada Phenom II X2, pengguna masih mendapatkan
fasilitas shared L3 cache sebesar 6 MB dan dukungan terhadap memori DDR3.
Karena hanya dua prosesor yang bekerja, otomatis TDP yang hasilkan juga lebih
rendah. Dengan begitu, AMD tidak akan menderita kerugian akibat memiliki
prosesor yang tidak bekerja secara semestinya. Sayangnya, dengan strategi
seperti ini, ketersediaan prosesor ini sangat tidak menjanjikan saat
supply-nya sudah habis.
Pada AMD
Phenom II X2 ini memiliki basis Core yag sama dengan AMD Phenom II X4, tapi
ketika di produksi dan di pasarkan, 2 Core dari AMD Phenom II X2 dikunci
sehingga cuma 2 Core yg aktif. Untuk dapat mengaktifkan 2 Core yang dikunci
tersebut, harus melakukan Unlocking Processor. Cara Unlocking secara
sederhananya tinggal mengaktifkan Feature Special ACC melalui BIOS yang ada di
chipset SB750. Namun sekarang juga sudah tersapat cara Unlocking melalui
Windows.
e.
Clock Speed 3.3GHz
Sebelumnya
mari lihat kembali mengenai nama prosesor ini, AMD Phenom II X2 560 BLACK
EDITION. Terdapat kata “Black Edition” yang disertakan disana, tidak seperti
jenis phenom lainnya yang tidak terdapat kata “Black Edition” pada namanya, AMD
Black Edition adalah CPU dari AMD yang multipliernya di unlock atau tidak di
kunci, dimana dapat mengubah Multiplier di processor tanpa harus menaikan Bus
speed pada processor. Jadi pilihan untuk overclock lebih terbuka lebar.
Sementara CPU AMD yang non black edition multipliernya terbatas atau terkunci.
Dapat dilihat disini, bahwa clock speed yang dimiliki oleh AMD Phenom II X2 560
BLACK EDITION ini adalah 3330 MHz / 3.3GHz. Kemampuan AMD sebagai prosesor yang
dapat di overclocking dengan lebih mudah, tidak menahannya dengan angka clock
speed 3.3 GHz. Prosesor amd phenom II X2 ini berhasil di Overclock sampai
dengan 3,7 GHz dan kinerjanya tetap stabil.
f.
Arsitektur 45nm
Pada prosesor
AMD ini telah dibuat kedalam arsitektur 45nm, angka 45nm tersebut adalah
besarnya transistor yang digunakan oleh prosesor. Dimana semakin kecil
transistor maka semakin banyak komponen yang bisa ditanamkan didalam prosesor.
Sehingga arsitektur prosesor tersebut semakin kompleks. Dengan begitu, maka
akan didapatkan penggunaan energi yang lebih rendah. Jika dibandingkan dengan
prosesor 65nm, penggunaan energi prosesor 45nm lebih rendah 12%. Disamping itu
keuntungan tambahan dari prosesor ini yaitu memiliki suhu yang rendah
dibandingkan dengan prosesor 65nm.
Arsitektur
desain dalam prosesor 45nm sama seperti prosesor 65nm, tetapi berbeda dalam hal
jumlah transistor. Chace memory pada AMD 45nm yaitu 3 chase dibuat
bintik-bintik fungsinya untuk membuat kinerja lebih tinggi dengan memory 6MB. 3
chase memory akan membuat hebat kinerja komputer dengan
melebihi kinerja quad core.
g.
Hyper Transport up to 4000MT/s
Istilah HyperTransport
(HT) sebelumnya dikenal dengan nama Lightning Data Transport (LDT) adalah
saluran komunikasi dua arah (bidirectional) yang berfungsi untuk
mentransmisikan data yang bersifat paralel maupun serial yang memiliki
bandwidth tinggi dengan tingkat latency (penghambatan) yang rendah. Teknologi
ini diperkenalkan pada tanggal 2 April 2001. Banyak perusahaan Intenasional
yang memanfaatkan teknologi ini. AMD adalah salah satu perusahaan yang
menggunakan dan menerapkan teknologi HyperTransport pada prosesor golongan
x86.Sedangkan Intel, pesaing AMD, tetap menggunakan Font Side Bus dan tidak
mengadopsi teknologi HyperTransport untuk diaplikasikan pada prosesor
produksinya.
HyperTransport
mempunyai 3 versi, yakni versi 1.0, 2.0 dan 3.0 yang berjalan dari kecepatan
200 MHz hingga 2600 MHz (2,6 GHz). Hal ini jelas sangat berbeda dengan
kecepatan bus PCI yang hanya berkisar pada kecepatan 33 MHz atau 66 MHz. Dengan
menggunakan koneksi Double Data Rate (DDR) HyperTransport dapat mentransmisikan
data dua kali lebih banyak pada kecepatan yang sama. Dengan teknologi ini,
HyperTransport dapat mentransfer data hingga 5200 Megatransfer per second
(MT/second = Juta transfer/detik) ketika berjalan pada kecepatan 2600 MHz.
Pada AMD
Phenom II X2 560 BLACK EDITION memiliki HyperTransport™ Technology up to
4000MT/s, yang berarti bahwa HyperTransport-nya dapat mencapai batas maksimum
sebesar 4000 juta transfer / detik. Hal inilah yang membuat teknologi prosesor
AMD yang menggunakan HyperTransport ini menjadi lebih cepat daripada FSB biasa.
h.
Cache Memory
Cache memory
adalah memory berukuran kecil berkecepatan tinggi yang berfungsi untuk
menyimpan sementara instruksi dan/atau data (informasi) yang diperlukan oleh
prosesor. Pada saat ini, cache memory ada 3 jenis, yaitu L1 cache, L2 cache,
dan L3 cache. Tujuannya adalah untuk memperkecil perbedaan speed(botleneck)
antara memory (lambat, data banyak) dan prosesor (cepat, data sedikit).
Prosesor AMD
Phenom II X2 560 BLACK EDITION ini memiliki ketiga jenis cache memory yang ada,
yaitu L1 sebesar 2 x 128 KB yang sama dengan 256 KB, dan L2 sebesar 2 x 512 KB
yang sama dengan 1MB. Dari ukuran tersebut dapat dilihat bahwa prosesor AMD ini
memiliki kecepatan yang sangat bagus. Kelebihan utama dari prosesor ini adalah
adanya cache memory L3 sebesar 6 MB.
Secara
logika, kapasitas cache memory yang lebih besar dapat membantu memperbaiki
kinerja prosesor, setidak-tidaknya mempersingkat waktu yang diperlukan dalam
proses mengakses data.
i.
Thermal Envelope 80 W
Thermal
Envelope 80 W ini mengarah pada TDP (Thermal Design Power atau Thermal Design
Point). TDP menyatakan power consumption atau daya yang dibutuhkan processor
saat bekerja, dengan beban normal, sehingga dapat lebih mudah memilih
motherboard yang cocok. Biasanya semakin tinggi speed processor, maka semakin
besar TDP-nya. Semakin rendah speednya, semakin kecil pula TDP-nya. ini
dikarenakan prosesor dalam arsitektur tertentu membutuhkan daya (watt/tenaga)
lebih besar untuk berjalan di frekuensi tinggi untuk menjaga stabilitas.
Semakin besar TDP, semakin besar juga kalor yang dihasilkan. Hal ini juga
sangat berkaitan dengan Overclocking, dimana semakin dingin processor-nya maka
kemungkinan untuk di Overclocking-nya semakin besar. Angka 80 W merupakan angka
yang dirasa pas, karena tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi.
PERBEDAAN JENIS
PROCESSOR INTEL DAN AMD
Beberapa perbedaan,
keunggulan dan kekurangan prosesor Intel dan AMD :
1. Set instruksi pada
Intel adalah MMX, SSE,SSE2, dan SSE3, tetapi pada AMD SSE2 dan 3DNow. Tetapi dari sekian banyak istruksi
yang dipakai oleh intel sebetulnya telah ada dalam 3DNow-nya AMD yang tidak
dimiliki oleh Intel.
2. L1 pada Intel
maksimal 32K, sedang pada AMD adalah 128K. Bedasarkan beberapa test AMD dengan
L1 128K lebih unggul dibanding dengan Intel.
3. Banyak transistor
pada Intel 100 milyar sedang AMD 105 milyar.
4. Banyaknya Decoder,
Integer, FP pada intel lebih sedikit dibanding AMD yang secara signifikan
perbedaan tersebut meningkatan kinerja dari AMD.
5. Temperatur pada Intel
dapat diatur oleh processornya sendiri (processor akan mengurangi kecepatan
jika processor terlalu panas), pada AMD64 temperatur maksimum adalah 900C.
Teknologi Intel lebih unggul dibanding AMD.
6. AMD lebih unggul
dalam pengolahan komunikasi aplikasi, seperti transfer data pada modem, ADSL,
MP3, dan Doubly Digital Suround Sound.
7. Pipeline pada intel
lebih panjang dibanding dengan AMD, tetapi pipeline Intel bermasalah pada
pertukaran tugas, sehingga pipeline intel kecepatannya melambat berada dibawah
AMD.
8. Intel menang di brand
image dan marketnya, sedangkan AMD harganya yang lebih murah.
9. Pada prosesor Intel
Pentium 4 harga standard, kinerjanya lumanyan cepat. Memang sih, untuk urusan grafis masshi kalah dibanding
dengan AMD, tapi paling tidak prosesor Intel tidak cepat panas.
10. Pada prosesor AMD
Athlon harga agak murah dibanding Intel. Grafis bagus, kecepatan yang lumayan, namun
cepet panas dibandingkan dengan Intel.
Kesimpulan dari
Perbedaan Intel dan AMD :
1. Jika anda seorang
penggila game atau gamer sejati, yang gemar memainkan game sambil denger musik,
gunakanlah platform AMD. Pilih yang core speed nya berkisar antara 2GHz sampai
3Ghz. Game tidak butuh memori internal prosesor yang besar.
2. Jika anda seorang
analyst / video creator / designer, pemakaian Intel akan sangat membantu
pekerjaan Anda. Anda tidak perlu menunggu dalam waktu yang lama ketika sedang
mengerjakan proses rendering / computing, karena internal memori prosesor yang
besar.
3. Jika anda seorang
yang gemar browsing / komputasi standar, pilihlah prosesor dengan TDP (Thermal
Design Power) yang ber-watt kecil. Agar listrik anda hemat.
4. Jika anda seorang
pemula yang ingin belajar overclocking, silahkan berlatih dengan prosesor
Dualcore Intel (E2xxx series) atau Athlon X2 3/4xxx series. Chipset mainboard
juga sangat berperan dalam proses overclocking.
5. Jika anda seorang
overclocker yang sudah paham sedikit demi sedikit dengan overclocking, silahkan
bermain dengan prosesor yang anda suka, dengan mainboard berchipset bagus, dan
perhatikan masalah cooling.
6. Jika anda seorang
enthusiast overclocking dan gemar untuk melihat angka 5GHz ke atas di cpu-z,
gunakan Celeron 347 atau Pentium 4 631 dengan mainboard P965 (Broadwater). 5Ghz
bisa dicapai dengan hanya air cooling.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar